Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui BPSDM menggelar Pelatihan Kaji Cepat Bencana (KCB) 2025 secara blended learning. Kegiatan ini diikuti 30 ASN dari provinsi hingga kabupaten/kota se-Kalteng.
Pelatihan dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hamka, yang membacakan sambutan Gubernur Kalteng. Dalam arahannya, Gubernur menekankan pentingnya peningkatan kapasitas ASN agar mampu melakukan kaji cepat dan mengambil keputusan tepat dalam penanganan bencana.
“ASN harus profesional, sigap, dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Kaji cepat sangat menentukan efektivitas penanganan bencana,” tegas Hamka.
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Teknis Inti BPSDM Kalteng, Isna Mariany, menjelaskan bahwa metode blended learning dipilih agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga siap menerapkannya di lapangan.
Melalui pelatihan ini, Pemprov Kalteng menegaskan komitmennya mendukung visi Kalteng BERKAH dan Kalteng Maju 2025–2030, dengan membangun aparatur yang tangguh dan profesional dalam menghadapi risiko kebencanaan.